Christa McKenna (sumber forum.kompas.com/teras/328198-model-majalah-playboy-ini-kini-menjadi-pengemis-di-perempatan-jalan.html), adalah seorang nenek yang saat ini menjadi pengemis di Amerika Serikat sana. Siapa yang menyangka kalau nenek ini dulunya adalah wanita cantik yang berprofesi sebagai model. Bahkan majalah berunsur pornografi pun pernah memuat foto dirinya saat muda. Ini adalah sebuah gambaran bagaimana kapitalisme menghancurkan kehidupan manusia apalagi wanita.
Ada banyak pertanyaan didalam kepala saya tentang berita mengenai kehidupan model yang miris ini. Bagaimana ia menghabiskan uang yang ia dapatkan dari pekerjaannya sebagai model saat ia muda? Bagaimana gaya hidupnya saat ia kaya? Kenapa ia sampai menjadi miskin hingga menjadi pengemis?
Sungguh amat menyedihkan Christa McKenna bagi saya. Namun ia terlihat tetap tegar menjalani hidup walaupun jalan kehidupannya pasti akan sangat berat. Jika dahulu mungkin uang bukan masalah baginya sehingga ia menghabiskan uang tersebut untuk sesuatu yang sia-sia, sekarang ia harus mengetuk pintu hati nurani setiap orang yang melewatinya agar ia dapat bertahan hidup.
Apakah mungkin uang yang ia hasilkan raib dalam sekejab karena kesalahan investasi seperti yang dihadapi oleh presenter Indonesia Ferdi Hasan? Investasi yang salah dalam kasus presenter kondang Indonesia ini adalah alasan ia kehilangan uang sebesar 12 milyar rupiah.
Apakah manajer Christa McKenna mencuri uangnya sebagaimana berita-berita artis Indonesia, seperti Gading Marten? Di tahun 2011 Gading Marten melaporkan menejernya, Webby, karena tidak memberikan haknya selama 2 bulan. Honor Gading Marten yang tidak dibayarkan tersebut besarnya Rp. 250 juta.
Atau sang model lupa bahwa kecantikan yang ia miliki hanya sementara sehingga ia berpesta dari uang yang ia dapatkan dari menjalani profesi sebagai model. Telah banyak kisah yang menuturkan betapa orang begitu lupa diri saat uang seakan mengalir tanpa henti sehingga gaya hidup mewah kemudian menjadi pilihan.
Kisah tragis wanita ini menjadi pelajaran bagi saya agar setiap uang yang saya hasilkan dari perasan keringat tidak saya sia-siakan. Saya mengingat diri sendiri dan juga teman-teman bahwa jangan terjebak dengan sifat konsumerisme. Ingatlah sabda nabi manfaatkan waktu kayamu sebelum datang waktu miskin. Kisah nenek Christina jelas sebuah gambaran betapa waktu kemudian membuat akhir yang tragis.